Sabtu, 04 April 2020

Kajian Hermeneutik Yunus 3:1-10




By: Frerianus Erwin

Dosen Pengampuh: Ev. Aldorio Flavius F., (Cand. M.Th.)

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Kitab Yunus adalah sebuah kitab yang menceritakan tentang satu tokoh nabi yang sesuai nama kitabnya, yaitu nabi Yunus. Kitab ini menjelaskan bagaimana Yunus diutus untuk memperingatkan sebuah bangsa yang sangat terkenal dengan kejahatannya, yaitu kota Niniwe. Dalam pembagian kitab ini sendiri terdiri dari 4 pasal. Pasal 1 berbicara tentang panggilan pertama dan pelarian nabi Yunus ke tempat lain. Pasal 2 berbicara tentang Doa Yunus dalam perut ikan. Pasal 3 berbicara mengenai panggilan kedua dan pertobatan bangsa Niniwe yang kemudian membuat Allah menyesal atas rencana-Nya untuk menghancurkan kota Niniwe. Pasal 4 berbicara mengenai keluh kesah Yunus. Namun, pada pembahasan pada paper ini, penulis akan fokus membahas keseluruhan pasal 3 yang berisi 10 ayat.
Alasan mengapa memilih nats kitab ini, karena dalam pasal ini merupakan ayat perenungan saya dalam pergumulan memasuki semester tiga ini, dan merupakan ayat untuk menguatkan saya dalam membawakan kabar baik bagi orang-orang yang masih belum mendengar atau masih ragu-ragu dengan keselamatan didalam Yesus Kristus. Kalau dari Nats ini dapat dilihat dimana TUHAN masih memberikan kesempatan kedua bagi Yunus untuk melakukan tugas yang dipercayakan TUHAN kepadanya. Yunus melakukan apa yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan TUHAN benar-benar mengubah rancangan-Nya terhadap kota Niniwe (ay. 9).
Hal yang membuat saya tertarik dan membingungkan saya adalah apakah sebenarnya makna dari puasa? Bagaimana sebenarnya harus berpuasa? Mungkinkah Allah dapat dibujuk dengan berpuasa? Mengapa ternak juga berpuasa? Inilah kasus yang membuat saya tertarik untuk mempelajari dan juga merenungkan bagian Firman TUHAN ini.
           



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis akan membahas tentang analisis yang dilakukan terhadap teks, yakni: Analisa struktur, analisa terjemahan, analisa kata, analisa konteks, analisa bentuk, analisa historis, analisa sastra, dan analisa ayat per ayat.

Analisa Struktur
Yunus 3:1-10
I.                   Yunus kembali diutus TUHAN                                                     3:1-3
A.    TUHAN memberikan perintah                                               1
B.     Tiga bentuk perintah                                                                2
a.       Dengar perintah TUHAN                                                 2a
b.      Menuju ke tempat yang diperintahkan TUHAN              2b
c.       Menyampaikan perintah TUHAN                                     2c
C.     Yunus merespon perintah TUHAN atas Niniwe                     3
a.       Persiapan                                                                            3a
b.      Yunus Berangkat                                                              3b
II.                Seruan Yunus di Niniwe                                                                4
A.    Waktu penghukuman TUHAN                                               4a
B.     Bentuk penghukuman TUHAN                                              4b
III.             Dampak ketaatan Yunus atas perintah TUHAN                          5-10
A.    Niniwe Bertobat                                                                      5-9
a.       Bentuk pertobatan Niniwe                                                5a-5c
1.      Percaya kepada Allah                                                 5a
2.      Berpuasa                                                                     5b
·         Dewasa                                                                 b1
·         Anak-anak                                                             b2
3.      Memakai Kain Kabung                                               5c
b.      Respon raja Niniwe                                                            6-8
1.      Meninggalkan tempat kehormatannya                        6a
2.      Melepas jubahnya                                                       6b
3.      Mengenakan kain kabung                                           6c
4.      Duduk di abu                                                               6d
5.      Mengeluarkan ultimatum                                            7-8c
·         Manusia dan ternak berpuasa                                    7
·         Manusia dan ternak menggunakan kain kabung        8a
·         Permohonan kepada Allah                                        8b
·         Perintah untuk bertobat                                             8c
c.       Harapan Raja Niniwe                                                        9-9d
1.      Allah berbaik hati                                                        9a
2.      Allah menyesal                                                             9b
3.      Allah memadamkan murka-Nya                                 9c
4.      Niniwe tidak akan dihukum                                       9d
B.     Belas kasih TUHAN nyata bagi Niniwe                                 10
a.       Niniwe telah bertobat                                                       10a
b.      Allah menanggapi seruan Niniwe                                     10b
1.      Niniwe selamat dari Malapetaka                                 b1

Analisa Terjemahan
Yunus 3:10
·         TB       : Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
·         TL       : Hata, maka dilihat oleh Allah akan perbuatan mereka itu, bahwa mereka itu bertobat dari pada jalannya yang jahat, lalu bersesallah Allah akan jahat yang telah Ia berfirman hendak berbuat kepada mereka itu, maka tiada juga sampai dibuat-Nya itu.
·         BIS      : Allah melihat perbuatan mereka; Ia melihat bahwa mereka telah meninggalkan kelakuan mereka yang jahat. Maka Ia mengubah keputusan-Nya, dan tidak jadi menghukum mereka.
·         KJV     : And God saw their works, that they turned from their evil way; and God repented of the evil, that he had said that he would do unto them; and he did it not.
·         NIV     : When God saw what they did and how they turned from their evil ways, he had compassion and did not bring upon them the destruction he had threatened
Ibrani   :  וַיַּ֤רְא הָֽאֱלֹהִים֙ אֶֽת־מַ֣עֲשֵׂיהֶ֔ם כִּי־שָׁ֖בוּ מִדַּרְכָּ֣ם הָרָעָ֑ה וַיִּנָּ֣חֶם הָאֱלֹהִ֗ים עַל־הָרָעָ֛ה אֲשֶׁר־דִּבֶּ֥ר לַעֲשׂוֹת־לָהֶ֖ם וְלֹ֥א עָשָֽׂה׃

·         Harfiah:
o   And saw God their works that they turned from their way evil  and relented God from that the disaster He had said He would bring upon them and not he did do it (Ingrris)
o   Dan lihat Allah mereka bekerja, bahwa mereka berbalik dari mereka cara jahat dan mengalah Allah dari bahwa itu bencana Dia pernah kata Dia akan membawa atas mereka dan tidak Dia melakukannya. (Indonesia)
·         Final    : Dan Allah[1] melihat[2] pekerjaan mereka[3], bahwa mereka berbalik[4] dari cara mereka yang jahat.[5] Dan Allah mengalah[6] bahwa Dia pernah berkata dari Dia akan membawa atas mereka bencana itu,[7] dan Dia tidak melakukannya[8].

Analisis Kata
(Yunus 3:10)
A.    Menjelaskan arti secara harfiah dan menyimpulkannya
Ayat
Kata
Kata Ibrani
Kata Inggris
Kata Indonesia
10
Maka “Menyesallah”
וַיִּנָּ֣חֶם
(Wayyinnakhem)
To be sorry
Maka Menyesallah
            Kesimpulan Arti Harafiah:
1.      Kata menyesallah  dalam Yunus 1:2 diterjemahkan dari kata Wayyinnakhem (Verb) yang berasal dari kata nakham.
a.       Pengertian dasar berarti meminta maaf, menimbulkan iba, mengalah, dan tenang kembali.
b.      Dalam berbagai variasi penggunaan,  nakham berarti menghibur diri sendiri, bertobat, dan kenyamanan.
2.      Dapat dijelaskan bahwa nakham berarti seseorang (orang pertama – Allah) meminta maaf terhadap orang (orang kedua – Niniwe)  atas bencana yang di rencanakan Allah, tetapi karena telah bertobat, sehingga menimbulkan iba atau belas kasih  Allah dan Ia  menjadi tenang kembali.[9]
a.       Orang pertama memberikan tindakan terhadap orang kedua sebagai akibat dari perbuatannya
b.      Orang pertama mengubah tindakan awalnya (menghancurkan) terhadap orang kedua (menimbulkan iba).
c.       Maksud orang pertama untuk orang kedua berhasil dilaksanakan.
d.      Atau dapat dikatakan bahwa orang pertama merencanakan sebuah tindakan sebab akibat dari orang kedua, dan orang pertama kemudian membatalkan rencana-Nya oleh sebab akibat orang kedua yang berbeda atau berubah.
B.     Membuat perbandingan beberapa terjemahan dan menyimpulkannya
Ayat
Kata
TB
TL
BIS
KJV
NIV
10
Menyesal
Maka Menyesallah
Bersesallah
Mengubah
Repented
Had Compassion
Kesimpulan maksud kata dalam ayat:
·         Berdasarkan perbandingan terjemahan yang ada, nakham berarti Allah menyesal atas tindakan-Nya untuk Niniwe yang telah berbalik kepada Allah, sehingga belas kasih Allah nyata kepada Niniwe dan mengubah rencana-Nya atas Niniwe.
C.     Menentukan arti berdasarkan konteks di mana kata itu berada, yang disesuaikan dengan arti harfiah dan perbandingan terjemahan.
·         Uraian penjelasan kata “menyesal – nakham”.
1.      “Menyesal” berdasarkan Yunus 3:10 adalah Allah menunjukkan belas kasih-Nya kepada Niniwe karena telah berbalik kepada Allah, sehingga Allah membatalkan hukuman-Nya.
2.      Adapun yang menunjuk Niniwe mendapat belas kasih Allah, adalah mereka telah bertobat dan berbalik kepada Allah.
3.      Tindakan ini, dilakukan oleh Allah sendiri sebagai bentuk apresiasi terhadap Niniwe yang mau bertobat.
4.      Hal ini terjadi karena Niniwe mau berbalik kepada Allah.
D.    Penggunaan dalam Kitab dimana kata itu berada.
1.      3:9, “Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berbalik dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu,…”
2.      3:10, “maka menyesallah Allah… dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
3.      4:2, “ …bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.”
4.      Adapun maksud nakham dalam kitab Yunus yang berhubungan dengan Allah sebagai subyek adalah:
a.       Allah memiliki belas kasih atas sikap umat-Nya yang mau bertobat (3:9).
b.      Allah telah membatalkan renca-Nya untuk menghancurkan niniwe akibat sikap Niniwe yang mau berbalik kepada Allah (3:10).
c.       Seruan yang menimbulkan rasa iba dari Allah yang penuh kasih dan penyayang (4:2).
E.     Penggunaan dalam kitab-kitab yang lain.
1.      Kejadian 6:6 “maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menciptakan manusia di bumi…”
2.      Keluaran 32:14 “Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangka-Nya atas umat-Nya.”
3.      II Samuel 24:16 “Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, maka menyesallah TUHAN karena malapetaka itu…”
4.      I Tawarikh 21:15 “Allah mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika hendak dimusnahkannya,… menyesallah Ia karena malapetaka yang hendak di datangkan-Nya itu…”
5.      Ayub 12:23 “Dia yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh,… lalu menghalau mereka.”
6.      Mazmur 106:45 “Ia ingat akan perjanjian-Nya,… dan menyesal sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar.”
7.      Yeremia 26:13 “Oleh karena itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu,…sehingga TUHAN menyesal  akan malapetaka yang diancamka-Nya atas kamu.”
8.      Yeremia 26:19 “Tidakkah ia takut akan TUHAN, sehingga ia memohon belas kasihan TUHAN, agar TUHAN menyesal atas malapetaka…”
9.      Kesimpulan:
a.       Allah adalah subyek yang menjadi sumber dari segala sesuatu yang berhubungan dengan kejahatan manusia, tetapi Allah juga dapat menyatakan sesuatu yang baik atau belas kasih apabila umat-Nya hidup berkenan kepada-Nya.
b.      Manusia sebagai objek telah mendukakan hai TUHAN dan Ia menyesal telah menciptakan manusia (Kej 6:6).
c.       TUHAN berbelas kasih atas renca-Nya memberikan malapetakan atas manusia (Kel 32:14).
d.       TUHAN merasa iba atas Yerusalem yang akan dimusnahkan (II Samuel 24:16).
e.       TUHAN berhak membatalkan hukuman-Nya (I Taw 21:15).
f.       TUHAN membuat bangsa-bangsa, dan Dia berhak menggiring mereka sesuai kehendak TUHAN (Ayb 12:23).
g.      TUHAN adalah kasih, sehingga Ia adalah setia atas janji-Nya (Mzm 106:45).
h.      Tindakan yang baik akan menimbulkan rasa iba TUHAN atas hukuma-Nya bagi manusia (Yer 26:13).
i.        Takut akan TUHAN, maka Ia akan berbelas kasih dan tenang kembali dari murka-Nya (Yer 26:19).
F.      Pengertian “menyesal” berdasarkan ayat-ayat yang berhubungan dengan “Allah menyesal” terhadap rancangan-Nya atas Niniwe.
1.      Yeremia 18: 8, “Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang kurancangkan itu terhadap mereka.”
2.      Yoel 2:13, “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.”
3.      Amos 7:3;6, “maka menyesallah TUHAN karena hal itu. “ini pun tidak akan terjadi,” firman Tuhan ALLAH.”
4.      Zefanya 2:13, “Ia akan mengacungkan tangan-Nya terhadap Utara, akan membinasakan Asyur, dan akan membuat Niniwe menjadi tempat yang sunyi sepi, kering sperti padang gurun.
G.    Kesimpulan
a.       Allah memberikan penegasan supaya Dia tidak menghukum. Allah memberikan pilihan supaya bertobat agar penghukuman itu tidak dinyatakan kepada manusia.
b.      Allah menginginkan manusia untuk mengaku dan meninggalkan kehidupan berdosa sehingga belas kasih Allah akan nyata.
c.       Allah adalah setia kepada janji-Nya dan perkataan-Nya, tetapi tidak dengan dosa. Allah ingin manusia bertobat dan tidak mengalami penghukuman Allah.
d.      Allah membatalakan hukuman-Nya atas Niniwe bukan karena Allah tidak konsisten terhadap perkataan-Nya, tetapi tujuan-Nya untuk memperingatkan bangsa Niniwe supaya bertobat telah terlaksana sehingga menimbulkan belas kasih Allah.

Analisa Konteks
Yunus 3:1-10
A.    Langkah Pertama: Menentukan bagian sebelum teks yang berhubungan dengan teks: Pasal 1:2,14.
B.     Langkah Kedua: Menentukan bagian jauh sebelum teks yang berhubungan dengan teks: 2 Raj 14:25.
C.    Langkah Ketiga: Menetukan bagian yang dekat sesudah teks yang berhubungan dengan teks: Pasal 4:2.
Dalam pasal 4:2 ini, menyebutkan tentang seruan kekesalan Yunus karena tindakan Allah yang tidak jadi menghukum Niniwe, karena Yunus tahu bahwa TUHAN adalah kasih, penyayang dan penuh belas kasih.
D.    Langkah Keempat:  Bagian yang jauh sesudah teks dalam kitab yang sama:
Dalam pasal 4:11, terdapat keterangan tentang mengapa Allah menyesal akan rencana-Nya menghancurkan Niniwe (3:10;bdg. 4:11).
E.     Langkah Kelima: Menentukan bagian di dalam Kitab yang lain yang berhubungan dengan teks yang ditulis oleh pengarang yang sama: Tidak ada
F.     Langkah Keenam: Menentukan bagian di dalam Kitab yang lain yang berhubungan dengan teks yang ditulis oleh pengarang yang berbeda.
1.      Dalam beberapa kitab yang lain, nama Yunus juga disebutkan.
a.       Dalam PL, nama Yunus pertama kali dijumpai dalam 2 Raja-raja 14:25. Yunus yang dimaksud dalam ayat ini adalah Yunus yang ditelan ikan besar dan yang membawa pesan Allah kepada bangsa Asyur untuk bertobat (Yun 1:1,17; 3:1-10). Yunus hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II dan menjadi rekan sezaman Amos dan Hosea. Kejadian ini terjadi sesudah pembuangan. Yerobeam II adalah raja ketigabelas Israel dan sangat kuat, tetapi juga menyembah berhala (2 Raj 14:23-29).
b.      Dalam PB, Matius 12:39,40,41; 16:4,17; Lukas 11:29,30,32, Yesus memberikan pengajaran mengenai tanda nabi Yunus. Yesus mengingatkan orang-orang Farisi yang berusaha menuntut suatu tanda dan mengecam mereka dengan angkatan yang jahat dan tidak setia (ay.39).
2.      Sejarah:
a.       Niniwe
a.)    Niniwe adalah daerah puing-puing yang luas pada tebing timur sungai Tigris di sebelah Mosul, Irak. Juga merupakan pertemuan sungai Tigris dan hulu sungai Zab. Reruntuhan tempat ini sekarang bernama Tell Kuyunjik dan Tell Nebi Yunu.( Bible Almanac).
b.)     Menurut Kejadian 10:11 Nimrod atau Asyur adalah pendiri kota itu sesudah meninggalkan Babel.
c.)    Sekitar abad 16 kota itu ada di tangan bangsa Hur. Pada pertengahan abad ke-14 berada di tangan bangsa Asyur. Pada abad ke-8 raja Sanherib membuat tempat kota itu menjadi tempat kediamannya  dan membuatnya menjadi semakin besar dan indah (2 Raj 19:36). Pada tahun 612 kota itu dirusak oleh bangsa Madai/ Media dan Babilon. (Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, M-Z).
d.)   Niniwe adalah ibukota Asyur dulu atau yang tertua (2 Raj 19:36; Yes 37:37), dibagian timur sungai Tigris. Di kota inilah Allah mengutus Yunus untuk menyerukan pertobatan (Yun 3:1-10). Kota ini juga disebut sebagai kota penumpahan darah (Nah 3:1). (Kamus Alkitab).
e.)    Jumlah penduduk lebih dari 120.000 orang yang tidak tahu mana yang baik dan jahat (4:11). Menurut penelitian Felix Jone 1834 pada tembok dalam kota Niniwe yang panjanganya kira-kira 12 km bisa ditempati 175.000 orang.
b.      Raja Kota Niniwe.
a.)    Tidak disebutkan siapa nama raja kota itu, tetapi penafsir mengatakan bahwa hanya penguasa Negara kota itu bukan kaisar. Dia juga terlibat dalam puasa yang dilakukan Niniwe dan mengenakan kain kabung serta duduk di dalam abu (Yun 3:7-9).
G.    Langkah Ketujuh: Menyimpulkan
1.      Masa Yunus adalah setelah pembuangan dimana saat itu berada di masa pemerintahan raja Yerobeam II yang sangat kental dengan penyembahan berhalanya.
2.      Nama Yunus dalam kitab lain diyakini sebagai Yunus yang terdapat dalam kitab nabi Yunus. (2 Raj 14:25; bdg Yun 1,1).
3.      Niniwe adalah kota yang sangat besar dan dulu merupakan ibukota yang sangat termasyur. Penduduknya adalah orang-orang yang telah berpaling dari TUHAN, tetapi atas penetuan TUHAN lewat Yunus, maka Niniwe bertobat dan Allah membatalkan renca-Nya menghancurkan Niniwe.




Analisa Bentuk
Yunus 3:1-10
A.    Membaca teks beberapa kali.
B.     Membagi teks dalam beberapa unit.
1.      Ay. 1-3
2.      Ay. 4
3.      Ay. 5-10
C.     Menentukan unit yang akan ditafsir. Ay. 5-10.
D.    Penggolongan unit:
1.      Bentuk sastra dan unit adalah laporan:
a.       Penulis kitab Yunus memberikan informasi tentang raja yang bertobat yang berdampak bagi seluruh rakyat.
b.      Jenis-jenis laporan:
1)      Laporan Ritual/Tradisi: Bentuk pertobatan memakai kain kabung, berpuasa, duduk di abu. Meminta belas kasih kepada raj Israel (1 Raj 20:31,32), Ahab merendahkan diri dihadapan TUHAN (1Raj 21:27), Hizkia (2 Raj 19:1), Daud dan para tua-tua (1 Taw 21:16), orang Israel berpuasa (Neh 9:1), Mordekhai melolong-lolong dengan nyaring dan sedih (Est 4:1-4), Ayub (Ay 16:15), orang-orang menangis dan meratap (Yes 22:12), Untuk Yehuda dan Yerusalem (Yer 4:8), Untuk Yehuda (Yer 6:26), Murka Allah terhadap Sion (Rat 2:10), Doa Yunus (Dan 9:3).
2)      Laporan Soteriologi: Nuh diselamatkan (Kej 7:1), perkataan Yitro (Kel 18:11), harapan orang Israel (1 Sam 7:8), Nyanyian syukur Daud (2 Sam 22:3), Ayub (Ay 22:29), (Maz 76:9), tentang tugas Yesaya (Yes 35:4).
E.     Bagaimana unit disusun:
1.      Penyampaian unit:
a.       Ditulis dalam bentuk alur cerita dramatis (ay.5-9).
b.      Penggunaan kutipan langsung yang berisi perintah raja untuk berpuasa dan bertobat (ay. 7-9).
2.      Penyusunan unit:
a.       Ay. 5-6, Pertobatan yang terjadi atas orang-orang dewasa dan anak-anak, termasuk raja.
b.      Ay. 7-9, Titah raja kepada seluruh rakyat Niniwe yang berisi ajakan bertobat dengan beberapa bentuk cara yang dilakukan.
c.       Ay. 10, Berisi respon Allah atas tindakan bangsa Niniwe.
3.      Kesimpulan:
a.       Kesejajaran ayat 5, 6, 7, dan 8 (bertobat)
b.      Kesejajaran ayat 9, dan 10 (Allah menyesal)
c.       Kesejajaran ayat 5, dan 7 (puasa)
d.      Kesejajaran ayat 7, dan 8 (ternak)
F.      Mengapa unit ditulis:
1.      Untuk menunjukkan bahwa Allah tidak ingin umat-Nya dihukum, tetapi justru mengasihi-Nya
2.      Penulis ingin menunjukkan bahwa Allah juga mengasihi bangsa kafir yang penuh dengan kejahatan itu.
3.      Pembuktian suatu bentuk pertobatan dengan berpuasa, mengenakan kain kabung, duduk di abu dan berseru kepada Allah.
G.    Menentukan kedudukan teks dalam kehidupan pada saat teks itu ditulis.
1.      Sebagai informasi tentang kepercayaan yang timbul dan dimiliki orang bukan Yahudi.
2.      Sebagai informasi bahwa tindakan berbalik kepada Allah yang dilakukan bangsa Niniwe akan ada hasilnya.
H.    Bagaimana teks itu berfungsi dalam kehidupan umat Allah.
1.      Mengingatkan bangsa Niniwe bahwa Allah sangat mengasihi mereka.
2.      Mengajarkan kepada bangsa Niniwe bahwa yang layak dan patut di sembah adalah TUHAN Allah yang berfirman kepada Yunus.
3.      Mengajarkan kepada bangsa Niniwe bahwa Allah menghendaki untuk bertobat.
4.      Mengingatkan kepada Niniwe bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Kasih.
I.       Kedudukan teks dalam kehidupan saat ini.
1.      Sebagai sebuah peringatan untuk mengambil sebuah keputusan bertobat dan berbalik kepada Allah
2.      Sebagai sebuah relaksasi bagi orang percaya bahwa Allah tidak hanya mengasihi orang tertentu saja, tetapi berlaku umum bagi siapa yang datang kepada-Nya.
J.       Bagaimana teks berfungsi saat ini.
1.      Ketaatan merupakan hal yang perlu dimiliki orang Kristen
2.      Teguran Allah harus diterima sebagai sebuah bentuk kasih Allah kepada manusia
3.      Orang percaya harus yakin bahwa Allah sanggup melakukan apa yang dia anggap layak bagi manusia.

Analisis Historis
Yunus 3:1-10
A.    Membaca beberpaa kali hingga mengerti.
B.     Mengenal sejarah kerajaan yang dicantumkan dalam teks.
1.      Niniwe
a.       Informasi dari teks
1.)    Niniwe berada di bawah pemerintahan seorang raja (tidak disebutkan namanya) yang menyerukan pertobatan (ay 6).
2.)    Niniwe kota yang besar (ay 2)
3.)    Mengagumkan besarnya karena perlu tiga hari perjalanan (ay 3)
4.)    Kotanya sehari perjalanan (ay 4)
5.)    Tempat pekabaran Injil Yunus (ay 1-2)
b.      Informasi dari Kitab Yunus
1.)    Niniwe adalah kota yang sangat besar, tetapi penuh dengan kejahatan (1:2).
2.)    Kota yang kaya (2:9).
3.)    Niniwe memiliki penduduk seratus dua puluh ribu (4:11)
4.)    Niniwe memiliki ternak yang banyak (4:11).
5.)    Niniwe adalah kota yang menjadi tempat tujuan Yunus dalam menyampaikan perintah TUHAN (1:2; 3:2).
c.       Informasi dari kitab-kitab lain
1.)    Niniwe adalah sebuah kota yang besar di Asyur bersama dengan Rehobot-Ir, Kalah dan Resen (Kej 10:11, 12)
2.)    Niniwe merupakan daerah kekuasaan Nimrod (seorang raja keturunan dari Kush) (Kej 10:8-11)
3.)    Raja Asyur yakni Sanherib tinggal di Niniwe (2 Raj 19: 36).
4.)    Dilukiskan sebagai kota yang kuat (Nah. 3:1)
5.)    Kota Perdagangan (Nah 3:16)
6.)    Kota yang hina (Nah 1:14)
7.)    Kota penyembah berhala (Nah 1:14)
8.)    Kota yang ramai  (Zef 2:15)
9.)    Kota yang penuh dengan dusta  dan perampasan (Nah 3:1)
10.)            Kota yang penuh persundalan (Nah 3:4)
d.      Informasi dari literature lain.
1.)    Menurut Kamus Browning:
a.)    Niniwe merupakan ibukota kerajaan Asyur
b.)    Terletak di tepi timur sungai Tigris
c.)    Pernah menjadi kota paling perkasa di dunia
d.)   Pernah direbut oleh Babel dan Media (612 SM).
2.)    Menurut Ensiklopedia:
a.)    Kota terkemuka dan ibukota terkahir Asyur (Raja Sargon II 722- 705 sM), (Sanherib 705-681 sM).
b.)    Didirikian oleh Nimrod atau Asyur setelah meninggalkan Babel.
c.)    Kota yang sangat kuat yang dibangun oleh Nimrod cicit Nuh.
d.)   Dibinasakan pada Agustus 612 sM.
3.)    Menurut The Dictionary of Biblical Imagery:
a.)    Niniwe terkenal sebagai kota yang hebat dan besar.
b.)    Sarang kejahatan dan dapat disusuri tiga hari dengan jalan kaki.
c.)    Menjadi objek murka ilahi Allah.
C.     Mengenal situasi pengarang/ penulis dan pendengar pertama, dan oknum yang dibicarakan dalam teks.
1.      Yunus
a.       Informasi dari teks
1.)    Yunus adalah nabi yang diutus TUHAN ke kota Niniwe (ay 2)
2.)    TUHAN memerintahkan Yunus untuk menyempaikan kabar malapetaka atas Niniwe (ay 1,20)
3.)    Yunus menyerukan perintah TUHAN di kota Niniwe (ay 4)
b.      Informasi dari kitab Yunus
1.)    Yunus dipanggil ke Niniwe, tetapi berbelok ke Tarsis (1:1-3)
2.)    Yunus dibuang dari atas kapal (1:4-6)
3.)    Yunus ditelan seekor ikan (1:17)
4.)    Yunus berdoa didalam perut ikan (2:1-10)
5.)    Yunus menyerukan perintah TUHAN di Niniwe (3:1-10)
6.)    Yunus ditegur TUHAN (4:1-11)
c.       Informasi menurut kitab-kitab yang lain
1.)    Yunus merupakan nabi pada zaman Yerobeam II (2 Raj 14:25).
d.      Informasi dari literature lain:
1.)    Menurut Ensiklopedia:
a.)    Nama diri Ibrani, artinya “Merpati”.
b.)    Seorana nabi Ibrani pada pemerintahan Yerobeam II, raja Israel, abad 8 sM.
c.)    Asalnya Gat-Hefer, suatu desa suku Zebulon, letaknya di sekitar Nazaret.
d.)   Nama ayahnya ialah Amitai
e.)    Yunus menubuatkan ekspansi oleh Yerobeam atas wilayah Siria (2 raj 14:25).
2.)    Menurut Kamus Gambaran Alkitab:
a.)    Yunus: Putra Amitai,
b.)    Dari Gat- Hefer,
c.)    Nabi Profesional
d.)   Tiga hari dalam  perut ikan
e.)    Karier terbesarnya adalah membawa Niniwe, ibukota Asyur, ke dalam pertobatan
f.)     Penginjil yang penuh kuasa
g.)    Nabi yang memiliki jiwa pemberontak.
2.      Raja
a.       Informasi dari teks
1.)    Raja kota Niniwe mendengar kabar itu (ay 6)
2.)    Raja Niniwe memberi ultimatum (ay 7,8)
3.)    Raja yang tunduk kepada Allah (ay 9)
b.      Informasi menurut kitab-kitab yang lain[10]
3.      Orang Niniwe
a.       Informasi dari teks
1.)    Yang akan menerima murka Allah (ay 4)
2.)    Orang yang jahat  dan penuh dengan kekerasan (ay 8)
3.)    Orang yang menerima belas kasih Allah setelah bertobat (ay 5-10)
b.      Infromasi menurut kitab Yunus.
1.)    Penuh dengan kejahatan (1:2)
2.)    Tidak tahu mana yang baik dan jahat di mata TUHAN (4:11)
3.)    Kemungkinan sebagian besar merupakan peternak (4:11)
D.    Mengenal kehidupan tradisi/ budaya:
1.      Orang Niniwe terkenal dengan kejahatannya (ay 8)
2.      Bertobat[11]
3.      Berpuasa (ay 5,7)
a.       Manusia (Dewasa dan anak-anak)
b.      Ternak
4.      Mengenakan kain kabung (ay 5,6,8)
5.      Duduk di abu (ay 6)
6.      Berseru dengan keras (ay 8).
E.     Mengenal Geografi di mana teks ditulis.
1.      Niniwe adalah kota yang sangat besar (ay 2)
2.      Memerlukan waktu tiga hari perjalanan luasnya (ay 3)
3.      Kotanya sehari perjalanan (ay 4).
4.      Disebelah Selatan ada Asyur, dan Akad
5.      Disebelah Barat ada Haran.
6.      Berada di sebelah Timur sungai Tigris.
7.      Berada dalam kawasan Mesopotamia.
8.      Merupakan daerah dengan ternak yang banyak (bdg Yun 4;11) karena dekat aliran sungai Tigris.

Analisa Sastra
Yunus 3:1-10
A.    Membaca beberapa kali teks yang ditafsir.
B.     Teks ini tidak berdiri sendiri karena masih berlanjut atau berkaitan dengan pasal berikutnya (4:1-4).
C.     Penulisnya adalah Yunus:
1.      Yunus adalah orang yang sama yang ditelan ikan (3:1;bdg 2:10).
2.      Yunus pemberita/ pembawa berita/ perintah TUHAN (3:3-4).
3.      Yunus memberikan deskripsi mengenai luas wilayah dan waktu yang ditempuh menuju Niniwe (3:3b-4).
4.      Yunus yang disebut dalam kitab Yunus adalah penulis kitab Yunus, karen ia adalah pelaku peristiwa apa yang dilakukan untuk Niniwe.
5.      Dalam menuliskan Firman TUHAN yang datang kepada-Nya dalam (3:1 bdg 1:1), penulis menempatkan dirinya sebagai orang ketiga tunggal (Yunus). Pasal 1 dan 2 sera 4, Yunus menuliskan dirinya sebagai kata ganti orang pertama tunggal (Aku).
6.      Dalam menuliskan pemberitaannya itu, Yunus benar-benar mengalami langsung kejadian atau peristiwa tersebut (1:9,12; 2:2-9; 4:2-3,8).
7.      Dapat dikatakan bahwa pasal 1, 2 dan 4 adalah menunjukkan bagaimana penulis menyatakan dirinya sebagai pelaku yang benar-benar terlibat langsung. Pasal 3 menunjukkan sebuah kedaulatan Allah yang menunjuk Yunus untuk melakukan misi yang kedua setelah misi yang pertama gagal karena ketidaktaatan Yunus. Pasal 3 memfokuskan Allah sebagai pelaksana atas kehendak-Nya.
D.    Menentukan struktur teks: awal (1-3) tengah (4) akhir 5-10 ).
E.     Ragam karangan:
1.      Nubuat Bencana.
a.       Yunus mengumumkan tentang malapetaka yang akan diterima oleh Niniwe, “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan”  (ay 4).
b.      Yunus mendapat perintah dari TUHAN, “Datanglah firman TUHAN kepada Yunus…Bangunlah, pergilah ke Niniwe,… dan sampaikanlah seruan yang kufirmankan kepadamu” (ay 1-2)
c.       Yunus menyampaikan tentang malapetaka kepada Niniwe karena, orang Niniwe adalah orang yang jahat dan orang yang keras hati terhadap kebenaran firman TUHAN (ay 8).
2.      Hukum Kasuistik.
a.       Yunus diberikan amanat untuk menyampaikan perintah TUHAN supaya apabila (menunjuk kepada penyebab) mereka (bangsa Niniwe) bertobat (ay 5-9), maka (menunjuk kepada akibat) menyesallah Allah karena hal tersebut (ay 10).
3.      Cerita Nabi.
a.       Nabi Yunus adalah nabi yang mengkritik kehidupan religious umat dan hubungannya dengan Allah (ay 8-10).
F.      Gaya bahasa: Tulisan biasa/ prosa.
1.      Menginformasikan tentang pertobatan bangsa Niniwe yang berakibat pada perubahan rencana Allah terhadap Niniwe.
2.      Memberi informasi tentang Yunus yang mendapat kesempatan kedua untuk menyampaikan perintah TUHAN kepad Niniwe
G.    Menentukan perubahan-perubahan yang terjadi.
1.      Pokok pembicaraan: Yunus kembaali di utus TUHAN (ay 1-3), Seurna Yunus di Niniwe (ay 4), Dampak ketaatan Yunus atas perintah TUHAN (ay 5-10).
2.      Waktu:
a.       Untuk kedua kalinya (ay 1)
b.      Bangunlah dan pergilah (ay 2)
c.       Bersiap, tiga hari perjalanan (ay 3)
d.      Sehari perjalanan, empat puluh hari lagi (ay 4)
e.       Setelah samapi kabar itu kepada raja (ay 6)
3.      Tempat:
a.       Niniwe, kota yang besar (ay 2,3, 4, dan 7)
b.      Singgasana raja (ay 6)
4.      Tokoh/ Oknum:
a.       Yunus (pembawa berita ay 1, 3, dan 4).
b.      Orang-orang Niniwe (orang dewasa dan anak-anak ay 5)
c.       Raja kota Niniwe (ay 6)
d.      Para pembesar raja (ay 7)
e.       TUHAN:
1.)    Menyampaikan perintah kepada Yunus sebagai pengantara pesan (ay 1-2).
2.)    Yang memiliki kedaulatan menghukum Niniwe, tetapi berhak juga membatalkannya (ay 10).
H.    Menentukan keistimewaan dari teks.
1.      Menyatakan otoritas TUHAN untuk menghukum (ay 4), dan berbelas kasih (ay 10).
2.      Ketaatan Yunus memberikan dampak bagi orang Niniwe (ay 2,3, dan 4), sehingga malapetaka tidak sampai kepada Niniwe melainkan mendapat belas kasih TUHAN (ay 10).
3.      Menyatakan bahwa kesungguhan hati untuk berbalik kepada Allah adalah tindakan yang benar (ay 5-9).
I.       Menentukan kata-kata yang ditekankan.
1.      Menyesallah Allah (ay 10)
2.      Harapan akan Belas kasih Allah (ay 9)
J.       Menentukan fungsi dan tujuan teks.
1.      Fungsi teks:
a.       Sebagai informasi tentang Niniwe yang bertobat dari kejahatan dan kekerasan hatinya.
b.      Sebagai informasi bentuk pertobatan Niniwe kepada Allah.
2.      Tujuan teks:
a.       Menginformasikan sejarah pertobatan di Niniwe
b.      Menyatakan kemahakuasaan Allah atas Niniwe dan orang-orang yang mau berbalik dan bertobat kepada Allah




Analisa Ayat per Ayat
Kajian Teologis- Biblis tentang TUHAN (ay. 1-3)
Kajian tentang TUHAN dalam ayat ini perlu untuk diperhatikan dengan baik. Alasannya karena TUHAN seakan-akan membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh manusia. Tetapi, dalam kaitan dengan teks-teks secara keseluruhan menggambarkan bagaimana TUHAN justru memiliki suatu cara yang membuktikan bahwa Dia memiliki belas kasih kepada manusia, dan bagaimana TUHAN memiliki otoritas untuk memilih siapa saja yang Dia kehendaki untuk melaksanakan perintah-Nya.

TUHAN adalah Sang Produser untuk umat-Nya (ay 1-3)
            Dalam kitab Yunus ayat 1 mengatakan, “Datanglah Firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya…”. Dalam teks ini frasa “kedua kalinya” menunjukkan bahwa telah terjadi suatu hal yang sama sebelumnya. TUHAN dalam bagian teks ini diperlihatkan kembali mengambil suatu inisiatif untuk memilih orang yang sama dengan memberikan suatu perintah yang sama. Frasa ini menunjukkan bahwa TUHAN bukan hanya konsisten dalam setiap rencana-Nya tetapi, juga menunjukkan suatu sifat dari Allah yaitu mengampuni.
            Pada psl sebelumnya dapat dilihat bagaimana Yunus mengambil suatu ketetapan untuk menepati nazarnya dalam doa-Nya kepada TUHAN (2:9). Mungkin ini, yang menjadi salah satu bagian yang membuat TUHAN kembali memilih Yunus sebagai actor untuk menjalankan apa yang TUHAN ingin lakukan. Juga, merupakan bukti bahwa TUHAN memiliki kuasa untuk memilih siapa saja yang ingin dipakai dalam menyampaikan perintahn-Nya.
            Dalam ayat 2 bisa dilihat ada tiga kalimat perintah (Imperativ), “Bangunlah, pergilah….sampaikanlah…” Dari kalimat tersebut memberikan suatu penekanan untuk langsung beraksi atau bertindak dan tanpa menunda waktu. Jadi, ketika TUHAN memberikan perintah itu kepada Yunus, itu merupakan suatu perintah dengan bentuk tindakan untuk segera atau secepat mungkin dilaksanakan (action).
            Dalam ayat 3 berbunyi, “Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman TUHAN.” Dari kata “bersiaplah” menyatakan bentuk consecutive imperfek yang artinya dan dia (Yunus) telah menyiapkan dirinya untuk pergi. Ini menunjukkan bahwa TUHAN dalam memberikan wacana sebagai Sang Produser berhasil membuat pemain memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan apa isi wacana dari Sang Produser.
Makna Pesan yang disampaikan Yunus (ay. 4)
            Yunus dalam meresponi panggilan yang kedua dari TUHAN untuk pergi ke Niniwe tidak sebatas pergi dan menampilkan diri. Tetapi ada suatu perintah dari TUHAN yang harus dia sampaikan kepada bangsa Niniwe “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikan”(Yun. 3:4.TB). Seruan dari Yunus ini mengandung sebuah pesan yang sangat memiliki kesan yang sangat menakutkan bagi orang - orang yang mendengarnya. Sebuah tafsiran mengatakan bahwa, “empat puluh” yang dimaksud mungkin berkenaan dengan kembali mengingat peristiwa air bah selama empat puluh hari. Juga bisa dibandingkan waktu uamt Israel di gurun selama empat puluh tahun, bandingkan juga dalam 1 Raj. 19:8 (Tafsiran Yerusalem Versi Android).
            Nampaknya pesan yang terkandung dalam perintah TUHAN itu, bukan terfokus kepada penghukuman TUHAN, tetapi lebih kepada suatu cara yang dilakukan TUHAN untuk bisa mengambil tindakan untuk berbalik kepada TUHAN. Dapat dilihat di ayat 5 dimana pesan itu langsung direspon oleh orang-orang Niniwe dengan sangat baik.

Kajian Teologis – Biblis tentang Bertobat (ay. 5-9)
            Kalau melihat bagian unit teks ini, membahas mengenai respon orang-orang Niniwe terhadap pesan TUHAN lewat perantaraan nabi Yunus. Dari respon tersebut menunjukkan bahwa, mereka sangat takut setelah mendegar kabar itu, dan mereka mulai menyatakan diri untuk bertobat (ay.5).

Kesadaran untuk Bertobat (ay. 5-9)
            Ayat 5 menunjukkan suatu sikap atau tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe setelah mereka mendengar teguran keras yang disampaikan oleh Yunus. Mereka kemudian dikatakan percaya kepada Allah. Kata “percaya” menunjukkan suatu sikap penghormatan dengan diikuti tindakan. Kata ini merupakan kata kerja bentuk consecutive imperfect orang ke -3 jamak maskulin. Artinya, mereka dibuat percaya  oleh pesan TUHAN, dan sebagai bukti kepercayaan tersebut, mereka mengumumkan puasa. Puasa kadang dilakukan oleh orang-orang ketika ada sesuatu yang mereka inginkan terjadi ataupun tidak terjadi.[12]
            Ayat 6-8 berbicara tentang reaksi seoran raja ketika mendengar sebuah kabar yang kurang baik. Dikatakan bahwa, “Setelah kabar itu sampai kepda raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, dan ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduk di abu. (ay.6)” Dari teks ini dapat dilihat suatu dampak yang sangat besar dari pesan yang disampaikan nabi Yunus kepada bangsa Niniwe. Raja kota Niniwe bahkan mengambil suatu inisiatif untuk turun dari singgasananya, dan melepaskan jubahnya, dan bukan hanya itu ia juga menggunakan kain kabung, dan duduk di dalam abu. Kain kabung merupakan lambang kerendahan hati dan kebergantungan penuh kepada Allah. Tafsiran Wyclife menyebut bahwa, “kain kabung merupakan kain yang kasar dan jelek, yang tidak cocok dikenakan sehari-hari” (Tafsiran Wycliffe Versi Android). Yang sangat menarik juga adalah ternak yang juga harus berpuasa dan mengenakan kain kabung. Hal menunjukkan bahwa bangsa Niniwe secara keseluruhan datang kepada TUHAN dengan penuh rasa bersalah dan mengharapakan pengampunan.
            Ayat 9 berbicara mengenai suatu harapn sang raja tentang tindakan mereka yang telah menyatakan percaya, dan yang akan TUHAN laksanakan terhadap bangsa Niniwe. Sang raja berharap agar TUHAN membatalkan rencana-Nya untuk mendatangkan malapetaka tersebut. Dia memohon dan dikatakan berseru dengan keras sebagai tandan ketidakberdayaan mereka terhadap kuasa TUHAN.

Kajian Teologis – Biblis tentang Sifat Allah (ay.10)
            Salah satu sifat Allah adalah memiliki belas kasih terhadap siapa Dia berbelas kasih. Sebenarnya TUHAN tidak mungkin dapat disogok dengan cara – cara manusia yang pada dasarnya berdosa. Manusia layak mendapat hukuman sebab dari dosa mereka, tetapi TUHAN mengasihi setiap orang yang mau datang kepada-Nya. TUHAN tahu bahwa orang-orang Niniwe akan percaya kepada-Nya ketika hal seperti yang disampaikan nabi Yunus terdengar  atau sampai kepada mereka. Belas kasih TUHAN nyata kepada bangsa Niniwe sehingga tidak jadi menghukumnya (ay.10). TUHAN tidak semena-mena membatalkan rencana itu, karena pertobatan yang dilakukan oleh orang Niniwe. Tetapi TUHAN tahu bahwa pertobatan yang dilakukan orang Niniwe adalah sebuah pertobatan sejati, sehingga menimbulkan belas kasih TUHAN atas Niniwe. Belas kasih TUHAN sebenarnya sudah nyata pada awal Dia mengutus Yunus untuk pergi memberitakannya.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Kitab Yunus  menjelaskan bagaimana Yunus diutus untuk memperingatkan sebuah bangsa yang sangat terkenal dengan kejahatannya, yaitu kota Niniwe. Penulis memfokuskan pembahasan dan analisis pada pasal 3 dari ayat 1-10. Dalam mengkaji pasal 3, penulis melakukan kajian berupa, analisis struktur, analisa terjemahan, analisa kata, analisa konteks, analisa bentuk, analisa historis, analisa sastra, dan analisa ayat per ayat. Dengan demikian, kajian untuk pasal 3 kitab Yunus memberikan suatu pengajaran teologis tentang TUHAN dan bagaimana sikap yang sesungguhnya dalam bertobat.
            Pelajaran teologis dari Allah adalah memiliki sifat belas kasih. Allah menunjukkan bahwa Ia bukan hanya konsisten dalam setiap rencana-Nya tetapi, juga menunjukkan suatu sifat dari Allah yaitu mengampuni. Jadi, pada dasarnya Allah tidak berubah dalam sifat-Nya, namun Dia bisa mengubah perbuatan-Nya terhadap manusia ketika mereka berubah sikap terhadao Dia. Pertobatan dalam diri manusia adalah perubahan kehendak. Pertobatan di dalam Allah adalah Allah menghendaki sebuah perubahan. Allah tidak dengan begitu saja “Menyesal” terhadap tindakan-Nya, karena melihat tindakan manusia. Tetapi, Allah memiliki “Belas Kasih”  kepada manusia yang benar-benar memiliki hati untuk berbalik kepada Allah.
            Pertobatan sejatilah yang menimbulkan belas kasih Allah (ay.10). Tidak hanya melalui mulut mereka mengaku dan berseru kepada TUHAN, tetapi juga melalui tindakan mereka yang mengambil sikap merendahkan diri sebagai lambang ketidaklayakan dan ketidakberdayaan mereka menghadapi murka Allah.









[1] Kata Allah  diterjemahkan dari kata el dari kata elohim. El berarti Allah, sedangkan akhiran –im menunjukkan bentuk jamak dari kata benda maskulin. Di sini menunjukkan kemajemukan Allah.
[2] Kata melihat diterjemahkan dari kata raah yang berarti memandang, melihat, menyaksikan, mengamati. Menunjukkan Allah memperhatikan umat-Nya
[3] Kata Pekerjaan mereka diterjemahkan dari kata maase yang berarti cara atau perbuatan. Merupakan kata benda maskulin.
[4] Kata berbalik berasal dari kata “shub” yang berarti “kembali atau kembalinya”. Merupakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan beralih ke suatu bentuk kegiatan lain.
[5] Kata jahat berasal dari kata “ra atau ra’a” yang berarti “buruk,jelek,jahat”. Merupakan kata sifat, benda maskulin; benda feminime. Menunjuk kepada laki-laki dan perempuan.
[6] Kata mengalah berasal dari kata “nakham” yang berarti menimbulkan iba, meyesal,meminta maaf, ). Merupakan kata kerja yang disertai dengan tindakan.
[7] Kata bencana berasal dari kata “ra atau ra’a” yang berarti rusak, jelek, jahat,bencana). Merupakan kata sifat; benda masculine; benda feminism.
[8] Kata Dia tidak melakukannya merupakan kata kerja yang bersifat keterangan bahwa Allah tidak jadi melakukan tindakan-Nya.
[9] Yun. 3:10 Allah meminta maaf terhadap Niniwe atas bencana yang rencanakan Allah karena telah bertobat, sehingga menimbulkan iba atau belas kasih Allah dan Ia menjadi tenang kembali.
[10] Menurut penulis, kemungkinan Sanherib raja yang dimaksud dalam kitab Yunus, (bdg Yun. 3:6). Atau kemungkinan kedua adalah  anaknya yang menggantikannya (Esarhadon) (bdg; Yes. 37:37,38).
[11] Menurut Leland Ryken, James c. Wilhoit, dan Tremper Longman III, Bertobat adalah kesadaran akan kesalahan. Kesadaran akan dosa menghasilkan dorongan yang sungguh-sungguh untuk mengejar pembersihan. Selain doa yang sungguh-sungguh, air mata, kain kabung, abu, dan berpuasa juga merupakan ungkapan umum dari hasrat yang penuh kerinduan ini.
[12]Dalam hal ini, orang-orang Niniwe berpuasa agar lebih fokus menyembah kepada TUHAN sehingga sesuatu yang akan menimpa mereka itu, tidak terjadi atau terlaksana atas mereka.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar